LOVE YOU [CHAPTER 4A]

Author: S.Y.M

Title: LOVE YOU …

Genre: marriage life, Romance, Angst

Length: series

Rating: G

Cast: – Jung Sooyeon- Xi Luhan

luhan 2

jessica2

Other Cast:

Jia MISS A= kakak Luhan

Yogeun = Gaozhan

Cho Kyuhyun

Tiffany Hwang

__________________________LOVE YOU__________________________

Tok

Tok

Tok

Suara sepatu itu terdengar nyaring, seseorang berjalan dengan sedikit ragu melewati lorong itu. Ia mengampit tas kecilnya, di tangan kanannya ia membawa tas coklat yang berisi bekal makan siang untuk suaminya, ya siapa lagi jika bukan Sooyeon. Entah keberanian dari mana ia bisa sampai di kantor Luhan. Setelah lama berurusan dengan recepsionist di lantai dasar akhirnya ia bisa tahu dilantai mana ia harus menemukan ruangan kerja Luhan. Satu hal yang sampai sekarang masih ia pikirkan, kenapa ia harus bertengkar dan meyakinkan sang receptionis  bahwa ia adalah istri Luhan. Dia Ny Xi tapi pegawai Luhan tidak tahu siapa dirinya. Apa tidak pernah sedikitpun ia ikut campur di perusahaan suaminya itu? Atau memang ia pegawai baru? Seharusnya sang Spv bagian pun tahu siapa dirinya, atau setidaknya ia tahu nama Nyonya dari Presdire perusahaan ini. Jung Sooyeon, itu nama istri Luhan, seharusnya mereka mengenalnya.

Sooyeon menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin membuat keributan dengan menanyakan hal kecil seperti ini pada Luhan, alih-alih ia memang takut jika Luhan tiba-tiba berbicara melantur dan menciumnya seperti malam itu, mungkin berlebihan, tapi bukankah mereka suami istri? Dan hal yang dibicarakan Luhan adalah hal biasa untuk pasangan suami istri, namun entahlah…hal itu adalah hal menakutkan baginya.

Ia menarik nafas dalam ketika ia berhasil mencapai pintu ruang kerja Luhan. Ia tidak mengatakan apapun sebelum ia sampai disini, niat awal ingin membuat kejutan tapi berantakan karena pegawai yang tidak mengenalnya, dan membuatnya harus menelepon Luhan dan memperbolehkannya untuk menemui suaminya itu.

“Eoh… chogio” seseorang dengan ramah menyapanya, ketika tangan mungilnya hampir  mengetuk  pintu keemasan itu.

“Ne?” Sooyeon menoleh dan ia mendapati seorang wanita cantik dengan seragam hitamnya berdiri dengan anggun di depannya, ditangannya membawa tablet putih dan ia terkesan terburu-buru.

“Agassi mencari Tn Luhan?” tanyanya lembut, disertai senyum ramahnya, matanya pun ikut tersenyum dan membuatnya terlihat semakin manis.

“Ne” Sooyeon mengangguk.

“Jweosonghamnida, tapi Tn Luhan sedang ada pertemuan dengan para Direksi, anda ingin menunggu atau meninggalkan pesan?” kata nya ramah.

Sooyeon mengatupkan kedua bibirnya, Luhan tidak mengatakan apapun tentang rapat direksi saat ia meneleponnya, itu artinya ia mengganggu pekerjaan Luhan? Tersirat penyesalan diwajahnya.

“Boleh saya tahu nama anda? Mungkin saya bisa menyampaikan pesan pada Tn Luhan dan segera menghubungi anda jika anda ingin bertemu dengan Tn Luhan”

“Ah…ne…choneun..Sooyeon imnida” Sooyeon membungkuk memperkenalkan dirinya.

“Oh…Jweosonghamnida” wanita cantik itu kembali memita maaf setelah tahu nama Sooyeon. Ia membungkukkan badannya berkali-kali.

“Wae?”

“Saya sekretaris Hwang, ma’af karena tidak mengenali anda dari awal Nyonya, saya adalah sekretaris Tn Luhan, dan Tn Luhan berpesan agar anda menunggu diruangannya”

“Oh…ne..” Sooyeon membalasnya kikuk, wanita cantik di depannya ini membuatnya canggung.

Sekretaris Hwang membukakan pintu ruangan Luhan, namun saat itu juga Sooyeon menahan langkahnya,

“Emh..aku akan menunggunya di Cafetaria, kau bisa menunjukkan aku tempatnya?”

Sekretasi Hwang tersenyum, dan menutup kembali ruangan Luhan. Ia mempersilahkan Sooyeon untuk berjalan lebih dulu di depannya.

“Ah any..berjalanlah di dekatku” Sooyeon meminta sekretaris Hwang untuk berjalan disampingnya.

.

.

“Aku pernah mendengar namamu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” kini Sooyeon memulai perbincangan mereka selama dalam Lift.

“Emh…saya juga sering mendengar nama anda, tapi kita belum pernah bertemu satu sama lain”

“Oh..”

Bahkan sekretarisnya pun hanya mengenal namaku?

“saya sudah membayangkan bagaimana anda ketika Tn Luhan menceritakan tentang anda, begitu juga Ny Jia yang sangat menyayangi anda, si kecil Gao yang juga sering sekali bercerita tentang anda, mendengar nama anda saya berfikir bahwa anda secantik perhiasan, dan setelah melihat anda, saya bisa memahami bahwa yang mereka ceritakan adalah benar”

“Mwo?” Sooyeon mengangkat sebelah alisnya, ia tidak berfikir Luhan akan bercerita tentangnya pada orang lain, mengenal Luhan saat ingatannya bermasalah membuatnya mengenal sosok Luhan yang sangat dingin dan dia bukan tipe yang akan menceritakan tentang istrinya pada orang lain.

Luhan menceritakan tentang aku? Batinnya

 

“Ya…mereka selalu mengatakan bahwa anda sangat cantik, dan saya melihat sendiri, bahwa anda memang cantik…Neomu yeppo” sanjungnya, bibir dan matanya kembali membentuk lekukan , sangat maniss.

Sooyeon hanya tersenyum, selanjutnya bunyi lift terbuka lah yang mengakhiri perbincangan mereka kali ini

“Ma’af karena saya harus menemani Tn Luhan di ruang rapat”

“Gweanchana, aku akan menunggunya disini, cukup katakan padanya aku membawakan bekal untuknya”

Sekretaris hwang membungkuk sebelum akhirnya pintu lift kembali tertutup.

Sooyoen berjalan menuju sebuah meja yang berdekatan dengan kaca luas sehingga ia bisa melihat jalanan di tempat itu. Tempat ini cukup membuatnya nyaman, tak lupa sebelumnya ia sudah memesan secangkir latte untuk menemaninya melamun lagi kali ini.

“Jadi, aku Nyonya yang tak dikenal?” dan pikiran itu kembali berkecamuk di kepalanya.

Sooyeon tersenyum tipis, ia masih ingin memikirkan kejadian kecil yang begitu mengganjal dipikirannya hari ini. Yang benar-benar mengenalnya adalah keluarga kecil Luhan, ketika ia mulai mencari tahu tentang dunia luar, tak seorangpun mengenalnya. Bukankah ini membuatnya sulit untuk mengingat masa lalunya?

Sooyeon mengacak rambutnya, dan matanya mulai menerawang traffic yang ia lihat saat itu.

.

.

___________________________LOVE YOU____________________________

“Gweanchana, aku akan menunggunya disini, cukup katakan padanya aku membawakan bekal untuknya”

Sepasang mata itu tak mampu berkedip ketika ia melihat dengan jelas sosok yang tak jauh berdiri di depannya. Terkejut, membatu dan tak tahu harus mengatakan apa. Seperti itulah keadaannya kali ini. Ia ingin menyangkal bahwa sosok yang ia lihat adalah halusinasi. Hanya halusinasi, sekali lagi ia menekankan itu, namun sayangnya…halusinasi itu terlalu nyata untuknya. Namun jika ini bukan halusinasi, apakah ini nyata? Ini nyata? Mungkin ia tidak mampu menerima jika yang ia lihat adalah nyata.

“Presdire” dan selamat seseorang itu membuyarkan lamunan yang bisa menyeretnya pada ketakutan.

“Ne?” namun matanya masih menatap sosok yang kini berjalan menjauh dan mendekati kaca besar di ujung tempat ini.

“Ny Rachel, anda tidak apa-apa?” sang sekretaris yang melihat keanehan pada Presdirenya pun ikut menatap arah pandangnya dan bingo ia mendapati sosok yang dilihat oleh sang Presdire.

“bukankah itu…” sang sekretaris hanya menggantung kalimatnya saat Presdirenya menatapnya tajam. Ia tahu ia hampir saja mengatakan hal yang salah.

Detik berikutnya seorang yang dipanggil Ny Rachel itu menatap tajam pada sosok gagah yang berdiri di belakangnya, dari sorot matanya ia menuntut sebuah penjelasan pada sosok itu.

“Ada sesuatu yang bisa kau jelaskan padaku, pengacara Cho?” tanyanya dingin dan penuh penuntutan.

Pengacara Cho, ya…dia adalah sang pengacara dari Presdire yang kini berdiri dan menuntut sebuah penjelasan padanya. Ia pun melihat dengan jelas sosok yang ditatap lama oleh sang presdire, seorang  wanita yang keluar dari lift dan berjalan mendekati jendela kaca besar di pojok tempat itu.

“Hemh..” Pengacara Cho menghela nafas. Cukup rumit untuknya menjelaskan semua ini. Ia sendiri ragu dengan apa yang ia lihat, namun setidaknya ia bisa profesional sebagai seorang pengacara.

“bisakah anda menghiraukan pemandangan tadi? Kita ada urusan yang lebih penting dengan presdire Xi”

Ny Rachel tersenyum tipis, ia membenci laki-laki ini, sungguh ia tidak bisa seenaknya meminta pada lelaki ini.

“Kau benar, tapi bagaimana jika aku penasaran?”

“Ma’af Presdire, saya tidak bermaksud lancang, tapi tugas terakhir saya adalah menyelesaikan masalah proyek anda dengan perusahaan ini, selebihnya saya tidak bisa berbuat lebih dan menuruti kemauan anda”

Lagi lagi Ny Rachel tersenyum sinis, ia ingin menendangnya saat itu juga. Jika bukan karena proyek ini, ia tidak mungkin mau bekerja sama dengan pengacara di depannya ini. Sungguh sang pengacara adalah musuhnya dalam berbagai hal.

“Kau benar, dan aku akan melakukannya sendiri, kau bisa mengurusnya (Proyek dengan Luhan) untukku.. lagi pula kita masih memiliki beberapa waktu sebelum Tn Xi selesai dengan rapatnya?”  dan keputusan itu keluar dari bibir merahnya.

“itu memag tugasku” sang pengacara membungkuk dan segera melenggang menjauh dari Ny Rachel. Disusul sang sekretaris dan kini hanya ada Ny Rachel yang masih berdiri di tempat awalnya.

“Kau … selalu membuatku geram Cho Kyuhyun” umpatnya kecil pada sang pengacara yang kini sudah masuk ke dalam Lift.

Ia beralih pada sosok yang menarik perhatiannya. Ia sempat mengambil nafas dalam sebelum akhirnya ia berani melangkahkan kakinya untuk mendekati sosok yang menarik perhatiannya itu.

Tok

Tok

Tok

Suara sepatu itu terdengar jelas, tempat itu lumayan sunyi karena para pegawai masih dalam jam kerja mereka.

Sooyeon, dia tidak memperdulikan seseorang yang kini mendekatinya. Ia masih sibuk memandangi traffic dan bergelayut dengan pikirannya.

Sesekali ia mengetuk-ngetuk kaca yang ada di depannya sambil bergumam ringan. Ia masih sibuk dengan pikirannya, dan tak menyadari seseorang yang berdiri di depannya.

Ny Rachel, kini ia berhasil memandang sosok yang menarik perhatiannya itu, ia masih berdiri dan tak memulai untuk menyapa. Tubuhnya bergetar, tangannya mengepal dan tidak mungkin ia menunjukkan itu saat ini. Ia bisa memandang dengan jelas wajahnya. Wajah yang sangat ia kenal. Pikirannya kosong, ia juga tidak memikirkan bagaimana reaksi sosok didepannya ini ketika melihatnya.

Kali ini ia merutuki dirinya yang dengan gegabah menuruti rasa penasarannya. Rasa penasaran, khawatir dan takut. Membuatnya dengan tidak sadar melangkahkan kakinya hingga berdiri di depan sosok yang ia anggap tidak asing itu.

Sementara Sooyeon yang baru saja sadar menangkap sosok yang berdiri di deannya dari kaca besar itu. Ia sontak menoleh dan memandang lekat sosok itu.

Dan hal itu membuat Ny Rachel ikut bingung dengan ekspresi Sooyeon yang seakan tidak mengenalnya. Apa benar ia tidak mengenalnya?

“Anyeonghaseo” Sooyeon bangkit dan membungkukkan badannya menyapa sosok di depannya itu.

Ny Rachel masih terdiam, ia melihat Sooyeon tersenyum ramah dan membungkuk padanya. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh seseorang yang dikenalnya itu. Apa mungkin sosok di depannya ini bukan seseorang yang dikenalnya itu?

“Apa anda ingin duduk di tempat ini? “ tanyanya lembut dan masih membuat Ny Rachel membatu.

apa ini? Dia bersikap ramah padaku? Ada apa ini? Apa ini hanya mimpi? Bukankah dia sudah..” Ny Rachel berperang dengan pikirannya.

“Nyonya, anda bisa duduk di tempat ini, dan saya bisa mencari tempat lain jika ini tempat anda” lanjut Sooyeon yang kini mulai bingung dengan sosok yang mematung di depannya itu.

‘Kau memanggil ku apa?” ucapnya kemudian, dia berani bertanya

“Apa ada yang salah Nyonya? Oh jweosonghamnida karena saya tidak tahu nama anda” jawab Sooyeon dan kali ini Ny Rachel benar-benar dibuatnya membatu.

Dia tidak tahu namaku?

“Lalu siapa namamu?”

“Choneun Jung Sooyeon Imnida”

“Jung Sooyeon, namamu Jung Sooyeon?” Ny Rachel meyakinkan.

“Ne”

“lalu sedang apa kau disini? Apa kau karyawan perusahaan ini?”  Ny Rachel mulai bisa mengendalikan pikirannya, rasa gemetar masih menyelimutinya, namun ia harus bersikap sebiasa mungkin, ada yang aneh pada sosok yang mengaku bernama Sooyeon ini. Pikirnya.

“Any…aku menunggu suamiku”

“Suami?”

“Ne”

“Aku pikir kau seorang gadis”

“Ah…benarkah? apa aku terlihat seperti itu? Bahkan aku sudah memiliki seorang putra” Sooyeon menjawabnya sedikit malu.

Dia memiliki suami dan seorang putra? Ini sungguh aneh. Batin Ny Rachel namun hal ini membuatnya semakin penasaran. Ia berusaha menemukan sebuah kebohongan pada Sooyeon namun tatapan Sooyeon membuat rasa penasarannya semakin membesar. Ia tidak menemukan tatapan kebencian seperti yang diberikan seseorang yang ia kenal dulu, ia juga tidak menemukan kebohongan pada Sooyeon.

“Oh..benarkah? kau sungguh menarik, kau masih sangat muda namun sudah mempunyai anak, bisa kau ceritakan lebih detail?” Ny Rachel kembali memancing Sooyeon untuk menceritakan tentang dirinya. Ia benar-benar yakin bahwa Sooyeon adalah seseorang yang ia kenal.

“Luhan adalah suamiku, dan aku mempunyai seorang putra bernama Gaozhan, mereka dari keluarga China yang tinggal lama di korea” jelas Sooyeon kemudian.

Sooyeon menatap mata sosok yang tidak terlintas di memorynya itu. Dari gaya pakaiannya, ia terlihat seperti seorang yang berwibawa dan mempunyai kedudukan tinggi di perusahaan. Namun kali ini ia seperti di introgasi oleh wanita ini.

“Benarkah? Lalu, apa kau mengingat siapa aku?” dan pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Ny Rachel.

Sooyeon mengerutkan keningnya. Dia yakin bahwa dia tidak mengenalnya, tapi dari pertanyaan ini membuatnya berfikir bahwa mereka pernah saling kenal sebelumnya.

Sooyeon terdiam, ia terlihat berfikir, ia mengingat nama-nama yang pernah ia dengar sebelumnya, namun ingatannya berakhir pada Sekretaris Hwang yang baru saja ia temui tadi. Lalu siapa wanita ini?

“Jweosonghamnida, apa kita pernah bertemu sebelumnya?” Sooyeon menyerah dengan pikirannya.

Ny Rachel tercengang dengan pertanyaan itu. Entah ia harus lega atau malah takut. Dengan ini bukankah ia sudah bisa yakin bahwa Sooyeon bukan seseorang yang ia kenal itu? Mereka mirip namum mempunyai nama yang berbeda, mempunyai gaya bahasa yang berbeda, mempunyai karakter yang berbeda, mempunyai kehidupan yang berbeda dan satu hal yang memperkuatnya, Sooyeon tidak mengenalnya.

“Oh…jangan berfikir begitu keras, kita memang belum pernah bertemu sebelumnya, aku hanya merasa kau mirip dengan seseorang yang aku kenal” jelas Ny Rachel.

“benarkah? Apa dia mirip dengan ku?”

“Hanya sekilas..emh..oh tidak…kalian sangat mirip, tapi kalian berbeda”

“hemh…itu sangat rumit”

Sooyeon menundukkan kepalanya, ia mencerna kalimat Sosok di depannya itu.

“Baiklah, aku menghabiskah waktuku disini, aku harus bertemu dengan seseorang”

__________________________LOVE YOU_____________________________

Pengacara Cho melirik sekretaris Ny Rachel yang berdiri disampingnya, mereka menunggu pintu Lift itu terbuka dan mengantarkan mereka di lantai yang mereka tuju.

Pengacara Cho, atau sebut saja Cho Kyuhyun mengambil jarak dan mengeluarkan smartphone miliknya, ia mengetik pesan singkat dan kembali memasukkan smartphonenya ke saku jasnya. Dan mereka masuk kedalam Lift yang baru saja terbuka itu.

Dding

Pintu lift kembali terbuka. Dan mereka disambut oleh wanita cantik yang diketahui sebagai sekretaris Luhan. Dia,  Sekretaris Hwang tersenyum manis dan membungkukkan badannya ramah pada Pengacara Cho dan sekretaris Ny Rachel.

“Ma’af karena harus menunggu, saya baru tahu jika ada kunjungan dari Presdire Rachel ke perusahan, Tn Luhan masih ada keperluan, saya yang akan menggantikannya”

“benarkah? Ah…baiklah” jawab Pengacara Cho ramah.

“Kami tidak keberatan untuk menunggu” jawab Sekretaris Ny Rachel berikutnya, sepertinya itu bertentangan dengan keputusan Pengacara Cho untuk menerima bantuan sekretaris Hwang.

“Baiklah, saya antarkan ke ruangan Tn Luhan “

.

.

.

Sebelumnya…

 

From: CH

Ceroboh…aku ada disini.

Mata Luhan melebar ketika  melihat pesan yang baru saja ia terima. Ia memberi kode pada sekretais Hwang yang duduk di sampingnya untuk mendekat.

“Dimana istriku?”

“Di cafetaria kantor, ah…dia membawa bekal untuk anda” jelas sekretaris Hwang.

“Bisakah kau membantuku? Pengacara Cho sudah sampai di kantor dan dia ingin bertemu dengan ku”

“Ne”

Luhan beralih pada dewan direksi, kali ini sedikit mudah untuknya karena rapat direksi sudah selesai dan Sekretaris Hwang sudah pasti selesai dengan notulennya.

“terimakasih, kita adakan rapat lagi minggu depan” Luhan menutup rapatnya dan dengan cepat langkahnya keluar dari ruangan itu. Membuat sebagian orang disana, termasuk sekretarisnya sedikit bingung. Luhan terburu-buru keluar dan setahunya ia meminta untuk membuat Pengacara Cho menunggu.

“Mungkin dia menemui Ny Sooyeon” ia tersenyum kecil. Ia sendiri tidak percaya bahwa laki-laki sedingin Luhan sudah beristri, dan ia tidak bisa membayangkan bagaimana sikap Luhan kepada istrinya.

“Ah…pengacara Cho” ia teringat dengan pesan Luhan sebelumnya. Detik berikutnya ia pun bergegas keluar ruangan rapat untuk menemui Pengacara Cho.

__________________________LOVE YOU____________________________

Luhan berusaha memandangi angka di Lift itu yang tak kunjung sampai pada lantai yang ia tuju. Ia tidak ingin terlihat khawatir, namun perasaan khawatir jelas ada padanya. Siapa lagi yang membuatnya khawatir setiap kali jika bukan Sooyeon. Ia harus selalu berolahraga dengan perasaannya yang mudah sekali khawatir jika tentang Sooyeon. Melebihi kenakalan Gaozhan yang jarang sekali ia hiraukan.

Dding

Pintu Lift terbuka dan langkahnya yang lebar segera mencari sosok yang ia khawatirkan. Ia menemukan sosok itu dan seketika memperlambat langkahnya ketika melihat Sooyeon tak sendiri.

“Jung Sooyeon” gumamnya kecil.

“Baiklah, aku menghabiskah waktuku disini, aku harus bertemu dengan seseorang” dan orang itu mulai beranjak dari tempat duduknya.

 

“Ah..Luhan” Sooyeon menangkap kedatangan Luhan yang terlihat terburu-buru, ia bisa melihat Luhan mengatur nafasnya.

Ny Rachel tersenyum sinis, ia menoleh mengikuti arah pandang Sooyeon lalu tersenyum pada Luhan.

Luhan tahu siapa orang yang saat ini bersama Sooyeon itu. Dia Ny Rachel…dan tidak seharusnya ia bertemu dengan Sooyeon. Namun rasanya ia terlambat, ia begitu ceroboh saat mengiyakan kedatangan Sooyeon dan tidak segera menemui Sooyeon dan memintanya untuk pulang.

Luhan melangkah mendekati Sooyeon. Dan Sooyeon pun segera menyambut kedatangan Luhan.

“Ah…lama tidak bertemu Presdire Xi” sapa Ny Rachel.

Luhan hanya tersenyum simpul, ia tidk pernah mengharapkan pertemuan ini.

“Aku tidak pernah tahu kau mempunyai istri secantik ini” imbuhnya. Dan Luhan masih menatapnya datar.

Sooyeon tersenyum mendengar sanjungan dari Ny Rachel, tunggu…bahkan Sooyeon belum bertanya siapa nama orang yang menyanjungnya itu.

“Kamsahamnida..Nyonya..”

“Ah …aku lupa memperkenalkan diri, kau bisa memanggilku Rachel”

“Ah..Ny Rachel” Sooyeon mengangguk kecil.

Dan tap ..

Luhan tiba-tiba menarik pinggang Sooyeon untuk lebih dekat dengannya.

“Anda terlalu mendadak untuk mengunjungi perusahaan , saya meminta ma’af karena telah menyita waktu Nyonya, hanya saja..saya harus menemani Istri saya” ucap Luhan. Dan sontak membuat Sooyeon menutup mulutnya tidak percaya.

“Gwenchana…aku bisa menunggu sampai kau selesai..” elak Sooyeon, agar Luhan tidak membatalkan pertemuannya.

“Any… kau sudah menyiapkan makanan untukku, aku akan menghabiskannya” jawab Luhan lembut namun arah pandangnya masih pada Ny Rachel yang mulai geram karena sikap Luhan yang seenaknya menolak ajakan pertemuannya. Tangannya mulai mengepal. Dapat ia rasakan sendiri telapaknya yang basah.

“Kau menunda pertemuan ini? Dan aku sudah meluangkan waktu untuk datang ke perusahaanmu?”

“Baiklah…bukankah saya sudah mengatakannya sebelumnya? Saya yang akan datang ke Perusahaan anda, dan anda membuat janji sepihak, bukankah saya sedang berusaha profesional? Anda tidak bisa membuat janji seenaknya” Luhan bertingkah, mengingatkan Ny Rachel bahwa dia adalah pemilik perusahaannya ini, tidak bisa seenaknya orang lain membuat janji padanya. Termasuk Ny Rachel.

Ny Rachel mengambil nafas dalam, ini tamparan baginya. Jika bukan karena proyek ini ia tidak mungkin bersabar untuk menghadapi karakter menyebalkan dari Luhan.

“Arasseo, aku harus menghargai privasi setiap orang”

“Tentu, saya yakin anda pernah dalam posisi seperti ini, karena anda juga sudah berkeluarga dan mempunyai suami”

DEG

Ny Rachel menatap tajam Luhan. Ia bersumpah ingin mendepak Luhan saat ini juga jika tidak ada Sooyeon.

“Baiklah…aku akan mengatur jadwalku untuk pertemuan selanjutnya, jangan harap kau juga dengan mudah bertemu dengan ku di kantor”

“Tentu, saya yakin anda pasti meluangkan waktu anda untuk saya. Terima kasih atas kerjasamanya” Luhan membungkuk dan menggiring Sooyeon untuk menjauh dari tempat itu, terutama Ny Rachel.

__________________________LOVE YOU______________________________

.

“Yoboseo”

“…”

“Ah..ne”

“…”

“ne”

Sekretaris Hwang menutup sambungan teleponnya, selanjutnya ia menghela nafas panjang, ia menatap iba 2 orang yang sudah menunggu di ruangannya.

“Jweosonghamnida atas ketidaknyamanan ini, tapi Tn Luhan tidak bisa menemui anda hari ini”

Pengacara Cho tersenyum simpul, entah apa arti senyumannya itu.

“Kami mengerti”

“sekali lagi ma’af”

____________________________LOVE YOU____________________________

Sooyeon tidak mengerti dengan perubahan sikap Luhan yang selalu tiba-tiba, dia menolak untuk berbicara dengan Ny Rachel karena ingin menemaninya, namun sekarang Luhan sibuk dengan kediamannya. Dan yang membuatnya sebal adalah,,,kali ini mereka dalam perjalanan pulang. Hal itu membuatnya berfikir bahwa ia tidak suka jika Sooyeon berada di kantornya.

“Apa kau marah?” sooyeon memberanikan diri untuk bertanya setelah berada dalam atmosfer keheningan yang lama dalam mobil itu.

“marah?” Luhan masih menatap lurus jalanan di depannya.

“ya..marah..karena aku datang ke kantor?”

“Any”

“Lalu? Kenapa tidak melanjutkan pekerjaan? Bukankah Ny Rachel ingin membicarakan sesuatu dengan mu?”

“karena kau datang ke kantor”

“itu artinya kau marah”

“Any”

‘Luhan..” Sooyeon mengerucutkan bibirnya dan menggembungkan pipinya.

“kita makan bekal yang kau siapkan untukku”

“baiklah..” Sooyeon menunduk, ia merasa bersalah karena Luhan yang tidak ingin berbicara banyak padanya.

“Aku tidak akan datang ke kantor lagi jika kau melarangku” ucapnya kemudian.

“Apa yang kalian bicarakan?”  Sooyeon menatap Luhan, itu bukan jawaban dari pernyataan Sooyeon. sedangkan Luhan masih konsentrasi di kursi kemudinya.

“Dia hanya bertanya siapa namaku”

“lalu?”

“aku menjawab namaku Jung Sooyeon, aku juga mengatakan bahwa kau adalah suamiku dan Gaozhan adalah anakku, kau dari keluarga China dan kau datang…selesai”

“Oh”

Sooyeon mendelik, “Oh?” hanya itu? sungguh sekarang ia ingin keluar dari mobil Luhan saat ini juga. Ia mengetuk kaca mobil saat itu juga.

“Ada yang salah?” Luhan baru menoleh dan menatapnya namun Sooyeon masih menunduk.

“Any..” jawab Sooyeon lirih

“Apa dia mengenalku?” imbuhnya.

“apa kau mengingatnya?”

“aku berusaha mengingatnya”

“jangan dipaksakan”

“Any…aku ingin mengingatnya, aku merasa mempunyai ikatan dengannya”  Sooyeon bersikeras, kali ini ia mulai melawan Luhan.

Terdengar helaan nafas panjang dari Luhan, mungkin karena menyerah dengan kekeras kepalaan Sooyeon.

“terserah kau saja” jawaban terakhir Luhan dan membuat Sooyeon mengalihkan pandangannya.

Ini karena kau, aku menjadi semakin penasaran dengan ingatanku dan orang-orang yang aku temui.

Sooyeon menyerah, ini mungkin dialog panjang mereka, namun sungguh membosankan karena jawaban Luhan yang dingin. Selanjutnya ia tidak membuka percakapan lagi dengan Luhan. Mereka sampai di rumah dan Luhan memakan bekal makan siangnya, Sooyeon meninggalkan Luhan di meja makan dan mengurung diri di kamar. Mungkin Luhan akan kembali ke kantor setelah ia selesai menghabiskan makan siangnya. Dan Sooyeon sedang tidak ingin mengantarnya sampai depan rumah. Ia ingin mengurung diri di kamar.

________________________LOVE YOU______________________________

TBC…

hy…readerss…sebenarnya chapter ini belum selesai…tapi author selalu pengen publish cepett..hehehehe

enjoy it,,,,dan kalau semakin rumit nikmatilah…

 

 

xie xie

10 thoughts on “LOVE YOU [CHAPTER 4A]

  1. Jung Clara says:

    Ny.rachel itu nyokap nya sooyeon kan tp gtw kndung apa bkn..hehehe…sok tw ye..tmbh yakin klw sooyeon bkn istri nya..hehehe….wah pnaaran bgd ini thor…lnjut jgn lma2 ya..hehehe

  2. N0vi says:

    Nyonya rahel itu siapa,, omma tirinya s0oyeon?? Dan kelihatan takut bnget sm s0oyeon,, oh ya th0r ini ceritanya sdkit mirip sm nice guy. . .karakter s0oyeon agak mirip sm eun gi/chae w0n di nice guy pas hlang ingatan, . . Trus kyuhyun siapa?? . . . .penasaraaaaan bnget. Cpt dilanjut ya th0r hehehe
    ‘FIGHTING’

  3. PiaChu says:

    Ny. Rachel orang yang dibenci Jessica dulu(?)
    Trus Pengacara Cho = Kyuhyun ya? ‘-‘ kyuhyun juga kenal Jessica? .-.
    Gak ada yang kenal Jessica, buat aku tambah yakin kalo Jessica bukan istrinya Luhan
    Makin penasaran thor, ditunggu kelanjutannya

  4. hyerin67 says:

    Ny Rachel itu siapa?? Ibu tirinya jessica?? Pengacara Cho itu kyuhyun ya ??? Sebenernya jessica itu beneran istrinya luhan ga??
    Masih banyak yg misterius ~ jadi ditunggu kelanjutannya ^^

  5. Camelia Shin Kyo says:

    Nyonya Rachel itu pasti ibu tirinya Sica, dan orang yang Sica benci !
    Kayaknya pengacara Kyuhyun itu ada hubungan terkait dengan Luhan deh
    Ini makin mencurigakan, dan makin membuat aku curiga klo Sica emang bukan istrinya Luhan !

    Next chapt chingu 🙂

Leave a reply to PiaChu Cancel reply